Kamis, 27 Januari 2011

Peluang Usaha Cargo


Mencetak dollar lewat bisnis tranportasi & Kargo udara

 
Dalam era globalisasi saat ini, Jasa pengangkutan Udara sangat diperlukan bagi para pelaku bisnis. Kecepatan, safety dan daya Jangkau pengiriman menjadikan bisnis ini menjadi instrument terpenting dalam memenuhi permintaan akan makanan, sayuran, buah-buahan dan hasil kelautan dalam keadaan segar maupun beku, dan juga berbagai produk industri lainnya dengan kwalitas prima. Pertumbuhan Bisnis Jasa Kargo Udara sangat cepat, Saat ini ada kurang lebih 35 Maskapai penerbangan yang membuka Jalur di Indonesia. ini adalah Bisnis bermasa depan cerah.


Bagaimana Memulai Usaha ini??

 
Saya akan memberikan beberapa tips sederhana dan singkat, untuk anda bisa menjadi bahan pertimbang anda,
* Baca pengetahuan dasar dari Bisnis ini.
* Ikuti e learning Course atau pelatihan singkat, pada penyelenggara yang mempunyai kredibilitas misalnya , Gafeksi/Infa Course, MSA Training centre, IATA E lerning Course, Garuda avition Centre, Dll.
* Berlangganan dengan gratis, Majalah, buletin atau berita khusus Air freight secara on line di internet.
* Survey secara langsung kegiatan operasional di Cargo area.
Daftar Istilah Export dan Import;
* GAFEKSI; Gabungan Forwarder & Ekspedisi Indonesia.
* INFA; Indonesia Forwarder Association.
* F.I.A.T.A; International Federation of Freight Forwarders Association.
* P.P.J.K; Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan.
* S.R.P; Surat Registrasi Pabean.
* A.W.B; Airway Bill ( Master AWB diterbitkan oleh Maskapai Pernerbangan, House AWB diterbitkan oleh Perusahaan Freight Forwarders), adalah bukti kontrak pengiriman barang dan merupakan bukti hak kepemilikan barang.
* E.D.I ; Electronic Data Interchange
* P.N.B.P ; Penerimaan Negara bukan Pajak.
* C.G Fee ; Custom Goverment Fee
* S.C.C; Security Surcharges
* F.S.C; Fuel Surcharges
* U.L.D ; Utility Unit Load Device , adalah perangkat pendukung Pesawat udara , untuk memuat barang terdiri dari Pallet dan Container terbuat dari almunium alloy.
* ExWork ; Harga Barang belum termasuk biaya pengiriman, Asuransi, Pic-up barang , handling dan Custom di pelabuhan asal barang.
* F.O.B ; Free on Board , Harga Barang sampai diatas kapal, belum/tidak termasuk biaya angkut/tambang kapal ke pelabuhan tujuan.
* C & F ; Cost and Freght adalah Harga barang sudah termasuk biaya pada pelabuhan asal/Local Charges misalnya Pic-up, Handling dan custom juga termasuk biaya angkutan sampai pelabuhan tujuan tetapi tidak/belum termasuk Premi asuransi.
* C .I. F ; Cost Insurance and Freight , adalah sama dengan C&F tetapi sudah termasuk Premi Asuransi.


Mencetak Dollar lewat Bisnis Jasa Kargo udara!!

 
Sekilas mengenai Jasa pelayanan, dapat dibagi dalam 6 sub bagian penting, sebagai berikut;
* Pengemasan, Packing dan Packaging.
* Antar-Jemput Barang (Pic-up), dari pabrik atau gudang ke atau dari Cargo area Airport.
* Pengurusan Dokumen-dokumen Export atau import.
* Jasa Pergudangan Sementara.
* Handling dan custom clearance di airport asal(POL), atau Airport Tujuan(POD).
* Jasa Angkutan Udara/Airfreight.
Dengan Regulasi maupun peraturan yang cukup ketat, ditetapkan pemerintah Indonesia dan Maskapai-maskapai Penerbangan maupun badan asosiasi perusahaan jasa transportasi udara untuk para pelaku usaha ini, membuat peluang Bisnis Jasa angkutan udara sangat menjanjikan prospect cerah, Bagi mereka yang mau serius dan mempunyai komitmen tinggi dalam menekuninya.


Bagaimana untuk memulai usaha?

 
Selain aspek legalitas perusahaan seperti; akta notaris, NPWP, SIUJT ( Dari Dep Hub), PPJK (Ditjen Bea Cukai) dan Rekening Bank atas nama perusahaan (Dollar dan Rupiah), anda juga perlu mempersiapkan (sambil berjalan) Rekomendasi dan keanggotaan dari Asosiasi Local (Gafeksi), Juga asosiasi International (IATA), hal ini sangat membantu ketika anda mulai mempersiapkan Jaringan keagenan Local maupun International. yang dikemudian hari akan menjadi mesin uang anda, Karena begitu anda mendapatkan keanggotaan sebuah Jaringan International yang bagus (Exclusive Overceas agent networking), Maka seluruh Nominasi Cargo mereka dari indonesia ke atau dari semua anggota mereka di seluruh dunia akan diberikan kepada anda!!.


Kegiatan Operasional Di Airport Cargo Area

 
Dengan melihat dan mengamati secara langsung kegiatan operasional di cargo area (cukup sekali atau dua kali saja), akan memberikan kita pengetahuan yang sangat berguna ketika akan meberikan presentasi kepada para calon pelanggan/cutomers, pengambilan keputusan jika terjadi masalah di lapangan dan yang terpenting anda bisa membuat anggaran/ biaya operasional untuk setiap jenis pengiriman. Secara umum pekerjaan tersebut terbagi dari beberapa tahapan;
* Input form permintaan Export/Import ke server Direktorat Bea dan Cukai, Melalui sistem Electronic Data Interchange/EDI. Anda bisa memakai Jasa warung EDI yang banyak tersebar di Cargo Area Maupun disekitar pelabuhan laut jika belum mau menginstal dan berlanganan EDI kepada provider.
* Labeling atau memberi lebel pada setiap colie/karton barang, baik yang Manual atau otomatic ( On Line) bergantung kepada Maskapai pernerbangan masing-masing. Pada lebel akan berisikan Nomor Airway Bill, Jumlah total Colie, Pelabuhan asal dan Pelabuhan tujuan dengan 3 code huruf ( three letter Code) , sebagai contoh Soekarno Hatta Cengkareng Airport (CGK), Dubai, Saudia arabia (DXB), Singapore (SIN), Riyadh (RUH) dan lain-lain.
* menimbang dan Mengukur Volume barang, ada dua hal yang perlu anda ketahui, jika barang berat akan dikenakan biaya angkutan berdasarkan Gross Weight, tetapi jika barang ringan akan dikenakan Chargeable weight/ Voleme barang dibagi 6000, untuk contoh; Panjang X Lebar X tinggi X Jumlah Collie : 6000.
* Mengisi Form Airway Bill, ada dua sisitem Manual dan Online juga bergantung kepada masing-masing maskapai penerbangan Jika manual anda akan mengisi Form AWB yang telah disediakan Maskapai penerbangan Jika Online( Neutral AWB) cukup menginput data-data barang pada sistem Jaringan maskapai penerbangan.
* Membuat surat Izin dari Dinas/Departemen terkait untuk beberapa jenis barang tertentu, Misalnya Buah, sayur atau tanaman ke Balai Karantina Tumbuhan. Ikan, ungas atau binatang lainnya ke Balai Karantina Hewan yang akan menerbitan Pythosanitary Certificate.
* Fumigasi untuk barang-barang Jenis kayu dan Rotan.
* Custom Clearance yaitu meminta persetujuan Muat (Export) atau bongkar (Import) kepada pihak Bea dan Cukai di Bandara Udara, Dengan Melengkapi dokumen Invoice ( Nilai Barang), Packing List (Data Barang), output Permintaan Export/Import barang yang telah anda Input ke Sistem EDI, AWB, Struck Pembayaran sewa Gudang dan Surat Izin lainnya misal Pythosanitari Certifcate , dan lain lain. semua dokumen harus original ( Kop surat Perusahaan dan stempel basah bukan foto copy) dan siapkan masing-masing minimum 2 (dua) set. Dokumen tersebut ada yang akan ikut terbang bersama barang untuk keperluan Custom clearance di Pelabuhan Tujuan ( Port Of Destination).
* Sangat penting untuk anda perhatikan sebelum menerima atau memberikan harga kepada Pelanggan adalah mengetahui dengan pasti barang pelanggan yang akan dikirim, termasuk General Cargo (Genco), Buah-buahan dan sayuran atau ikan segar ( Perishable cargo), Binatang Hidup ( Live animal), Barang Berbahaya ( Dangerous Cargo), atau barang Berat ( Heavy Cargo) Konfirmasikan terlebih dahulu kepada Pihak Maskapai Penerbangan dan Bea Cukai. Hal Ini sangat penting untuk kelengkapan dokumen perizinan dan persyaratan maupun kesediaan pihak Maskapai Penerbangan mengangkut barang tersebut ( Setiap Jenis Pesawat mempunyai Ukuran Pintu masuk cargo dan daya angkat aman per Centi metre persegi dan jika diperlukan mereka akan mempersiapkan alat bantu untuk memperluas titik berat barang/Spreder untuk barang tertentu atau ULD tertentu.
Jika semua tahapan sudah anda ketahui, anda sudah bisa memulai Usaha ini, ayo tunggu apa lagi!!! , Sebagai Catatan anda , pada pertengahan tahun ini China (Provinsi Ningxia) sudah akan mulai Mengexport produk-produk Agricultural katagori Halal ke Kuala Lumpur, Dubai dan Bangkok dengan cara Charter pesawat udara ( Sumber Majalah Payload Asia ), Nah Indonesia sebagai negara Muslim terbesar tentu akan segera menyusul China … selamat sukses!!

Jumat, 21 Januari 2011

Kisah Sukses Sang Penjual Bunga

 
 
 
 
Bagi kebanyakan orang, bisnis merangkai bunga mungkin merupakan hal biasa. Namun bisnis merangkai buah-buahan segar adalah hal yg tak biasa dan jarang ditemui.
Adalah Tariq Farid, warga Amerika Serikat (AS) yg menggeluti bisnis merangkai buah-buahan segar. Berkat bidang usaha itu, pria kelahiran Pakistan yg bermigrasi ke Amerika pada usia 11 tahun tersebut kini memetik “segarnya” keuntungan dari bisnisnya.
Di bawah bendera Edible Arrangements International (EAI), bisnis yg dikembangkan Tariq bisa disebut telah menjadi pemimpin pasar di bidangnya.
Edible Arrangements pertama kali didirikan pada 1999 dgn toko bunga pertamanya yg didirikan di East Haven, Connecticut. Jika ditelusuri, ada tiga tren warga Amerika yg menginspirasi Tariq membuka usaha tersebut. Ketiga tren yg saling kait tersebut adalah peningkatan konsumsi warga Amerika akan buahbuahan segar, semakin menjamurnya toko-toko buah, serta meningkatnya pengeluaran warga Amerika untuk membeli hadiah.
Faktanya, insting bisnis lelaki yg sudah diperkenalkan dgn dunia entrepreneur sejak usia 17 tahun tersebut terbukti tepat. Sepuluh tahun sejak awal pendiriannya, Edible tercatat mampu meraih pendapatan senilai USD19,4 juta (Rp184,3 miliar) pada 2008. Angka tersebut jelas bernilai berkali-kali lipat dari modal awal yg digunakan Edible sebesar USD100.000 (Rp950 juta).
Malah, Edible terhitung telah mampu balik modal dalam kurun waktu enam bulan sejak awal didirikan. Berkat kesuksesannya, Edible mendapat anugerah sebagai salah satu lembaga bisnis yg memiliki pertumbuhan cepat di Amerika oleh majalah Inc. Edible juga menjadi satu di antara bisnis franchise terbaik dalam majalah Entrepreneur Franchise 500.
Untuk franchise, Edible mulai mengembangkan sistem bisnis tersebut pada 2001 dgn membuka toko di Waltham, Massachusetts. Tak kurang dari 10 tahun, gerai Edible telah mencapai 800 buah tersebar di AS, Puerto Riko, Kanada, Inggris, Dubai, Qatar, Arab Saudi, dan pasar internasional lainnya.
Selain bergerak dalam bisnis utama, yakni merangkai buah dan franchise, unit bisnis lain yg juga dijalankan Edible adalah bisnis camilan buah dgn mengusung bendera Frutation. Didirikan pada 2006, Frutation menyediakan buah-buahan segar siap saji. Beragam menu disajikan Frutation seperti sup buah segar yg dibuat langsung di hadapan konsumen, jus buah segar, salad buah, es krim buah, dan buah yg dicelupkan ke dalam cokelat.
Semua produk berasal dari buah-buahan segar ditambah bahan-bahan alamiah lainnya. “Kerja keras dan pantang menyerah menjadi kunci saya meraih kesuksesan,” terang Tariq tentang prinsip hidupnya.
Tariq memang dikenal sebagai sosok pekerja keras. Saat masih remaja dia pernah bekerja di gerai McDonald’s untuk beberapa tahun. Dia menyerap banyak pelajaran tentang bisnis di gerai makanan cepat saji itu.
Tariq memulai pengalamannya dgn dunia entrepreneur saat berusia 17 tahun. Dia menggunakan uang pinjaman dari orangtuanya sebesar USD5.000 untuk mendirikan toko bunga. Usahanya terbilang sukses karena dalam kurun waktu dua tahun, empat toko lainnya berhasil didirikan.
 
 
 
 
 
 

Kamis, 20 Januari 2011

Dasar - Dasar Kesuksesan



Kunci Kesuksesan Dalam Bisnis
1. Kerja keras, semangat dan dedikasi. Pemilik usaha harus berkomitmen untuk sukses dan bersedia meluangkan waktu dan usaha untuk mewujudkan bisnisnya.

2. Tuntutan pasar belum banyak tersedia. Sebagai contoh bila di satu tempat hanya ada 1 toko roti, maka toko roti lain kemungkinan akan berhasil, dibandingkan dengan apabila di tempat tersebut sudah ada 20 toko roti. Disini pengusaha dituntut untuk jeli melihat pasar.

3. Kompetensi manajerial. Pengusaha kecil yang sukses biasanya memiliki pengetahuan yang cukup mengenai apa yg harus mereka lakukan. Mereka dapat memperoleh kompetensi melalui training2, pengalaman atau memanfaatkan keahlian orang lain.

4. Keberuntungan. Bagaimanapun keberuntungan tetap berperan menentukan kesuksesan suatu bisnis.


Penyebab Utama Kegagalan dalam Bisnis
Berdasarkan penelitian, 60% dari semua bisnis baru tidak mencapai usia 6 tahun (Business; Griffin & Ebert). Berikut beberapa hal yang mempengaruhi.

1. Kurang kemampuan manajerial atau pengalaman.
Kebanyakan bisnis dimulai oleh orang-orang yang tidak memiliki pengalaman. Banyak orang berpendapat bahwa manajemen adalah “hal umum”, padahal bila para pengusaha tidak tahu bagaimana mengambil keputusan bisnis, kemungkinan besar dalam jangka panjang mereka akan gagal.

2. Lalai. Setelah pembukaan, biasanya para enterprener mundur dan tidak fokus pada bisnisnya. Memulai suatu bisnis membutuhkan suatu komitmen waktu dan kerja keras yang sungguh-sungguh.

3. Kurang kontrol. Sistem kontrol membantu para pengusaha memonitor biaya, tingkat produksi, dll. Bila sistem kontrol tidak menunjukkan kontrol pada tingkat awal, mk para pengusaha akan kesulitan menghadapi masalah besar berikutnya .

4. Modal yang tidak cukup. Suatu bisnis harus memiliki cukup modal untuk dapat bertahan tanpa pemasukan selama 6 bulan. Pemilik bisnis baru hampir pasti akan gagal bila mereka berharap dapat membayar semua tagihan di bulan kedua dengan mengandalkan kuntungan di bulan pertama.

Waralaba Skala Kecil
Memulai bisnis baru adalah sesuatu yang berat dan resiko gagal yang besar pula. Sementara membeli usaha yang sudah ada (waralaba) juga sangat berat dalam hal biaya. Bagi calon pengusaha yang belum memiliki pengalaman dan tidak memiliki cukup modal, maka menjadi distributor salah satu produk MLM dapat dijadikan pilihan.

Banyak orang memandang negatif strategi marketing MLM. Padahal sebenarnya bisnis ini hanyalah salah satu bentuk strategi marketing dengan sistem waralaba, tetapi dalam skala kecil & dengan modal yang kecil pula. Masing-masing anggota merupakan distributor resmi yang terikat pada kewajiban tertentu dan juga memiliki kebebasan tertentu sesuai dengan aturan main perusahaan induk. Sama halnya dengan retailer waralaba besar seperti KFC, Mc Donald, atau binatu Laundrette.

Memulai Usaha Kecil Baru
Ada 2 cara mewujudkan suatu usaha bisnis baru :

1. Memulai usaha dari awal
Beberapa pengusaha merasa lebih puas dengan memiliki usaha dan menentukan semuanya sendiri. Mulai dari produk, gaya manajemen, penentuan pemasok dan lain2. Tetapi, resiko kegagalan pun lebih besar dibanding dengan membeli waralaba karena nama perusahaan yang belum dikenal.

2. Membeli usaha yang sudah ada
Yang dimaksudkan dengan membeli di sini adalah membeli lisensi atau waralaba. Bisnis itu sendiri biasanya sudah dikenal orang, kita tinggal melanjutkannya dengan persyaratan yang ditentukan pemilik waralaba. Kekurangan dari membeli usaha ini adalah, pengusaha tidak bebas menentukan produk dan manajemen yang diinginkan. Namun keuntungannya adalah, kemungkinan gagal lebih kecil karena nama mapan yang sudah dimiliki oleh bisnis itu sendiri.

Para konsultan bisnis dan kreditur pada umumnya menyarankan para pengusaha baru yang belum memiliki pengalaman untuk memilih cara yang kedua, karena kemungkinan gagal lebih kecil.